SURAT
YUSUF
بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
الٓرۚ
تِلۡكَ ءَايَٰتُ ٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡمُبِينِ ١
Alif-Lam-Ra Tilka Ayatu
Al-Kitabi Al-Mubini.
1. Alif, laam, raa. Ini adalah
ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah)
إِنَّآ
أَنزَلۡنَٰهُ قُرۡءَٰنًا عَرَبِيّٗا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ ٢
Inna Anzalnahu
Qur’anaan Arobiyyaan La’allakum Ta’qilun.
2. Sesungguhnya Kami
menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya
نَحۡنُ
نَقُصُّ عَلَيۡكَ أَحۡسَنَ ٱلۡقَصَصِ بِمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ
وَإِن كُنتَ مِن قَبۡلِهِۦ لَمِنَ
ٱلۡغَٰفِلِينَ ٣
Nahnu Naqussu ‘Alaika
‘Ahsana Al-Qosasi Bima ‘Awhaina ‘Ilaika Hadza Al-Qur’ana Wa ‘In Kunta Min
Qoblihi Lamina Al-Ghafilin.
3. Kami menceritakan kepadamu
kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan
sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang
belum mengetahui
إِذۡ
قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّي رَأَيۡتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبٗا وَٱلشَّمۡسَ
وَٱلۡقَمَرَ رَأَيۡتُهُمۡ لِي سَٰجِدِينَ ٤
Idh Qola Yusufu
Li’Abihi Ya Abati ‘Inni Ra’aitu ‘Ahada ‘Ashara Kawkaban Wa Ash-Syamsa Wa
Al-Qomaro Ra’aituhum Lii Saajidini.
4. (Ingatlah), ketika Yusuf
berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat
sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku"
قَالَ
يَٰبُنَيَّ لَا تَقۡصُصۡ رُءۡيَاكَ عَلَىٰٓ إِخۡوَتِكَ فَيَكِيدُواْ لَكَ كَيۡدًاۖ
إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٥
Qola Ya Bunayya Laa
Taqsus Ru’yaaka ‘Ala ‘Ikhwatika Fayakidu Laka Kaydaan, Inna Asy-syaitona
Lil’insani ‘Aduwwun Mubinun.
5. Ayahnya berkata: "Hai
anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka
mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagi manusia"
وَكَذَٰلِكَ
يَجۡتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأۡوِيلِ ٱلۡأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ
نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكَ وَعَلَىٰٓ ءَالِ يَعۡقُوبَ كَمَآ أَتَمَّهَا عَلَىٰٓ
أَبَوَيۡكَ مِن قَبۡلُ إِبۡرَٰهِيمَ وَإِسۡحَٰقَۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٞ ٦
Wa Kadhalika Yajtabiika
Robbuka Wa Yu’allimuka Min Ta’wiili Al-‘Ahadisi Wa Yutimmu Ni’matahu ‘Alaika Wa
‘Alaa ‘Ali Ya’kuuba Kama ‘Atammaha ‘Ala ‘Abawaika Min Qoblu Ibrohiima Wa
‘Ishaqa ‘Inna Robbaka ‘Alimun Hakimun.
6. Dan demikianlah Tuhanmu,
memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari
ta´bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada
keluarga Ya´qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang
bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana
لَّقَدۡ
كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخۡوَتِهِۦٓ ءَايَٰتٞ لِّلسَّآئِلِينَ ٧
La Qod Kana Fi Yusufa
Wa ‘Ikhwatihi ‘Ayaatun Lis-Sa’iliina.
7. Sesungguhnya ada beberapa
tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi
orang-orang yang bertanya
إِذۡ
قَالُواْ لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ
إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ٨
Idz Qolu Layusufu Wa
‘Akhuhu Ahabbu ‘Ilaa ‘Abina Minna Wa Nahnu ‘Usbatun Inna ‘Abaana Lafi Dolaalin
Mubiinin.
8. (Yaitu) ketika mereka
berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih
dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu
golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata
ٱقۡتُلُواْ
يُوسُفَ أَوِ ٱطۡرَحُوهُ أَرۡضٗا يَخۡلُ لَكُمۡ وَجۡهُ أَبِيكُمۡ وَتَكُونُواْ
مِنۢ بَعۡدِهِۦ قَوۡمٗا صَٰلِحِينَ ٩
Uqtulu Yusufa Awi
Atrahuhu Ardon Yakhlu Lakum Wajhu ‘Abiikum Wa Tkuunu Min Ba’dihi Qawman
Sholihina.
9. Bunuhlah Yusuf atau buanglah
dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah
kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
baik"
قَالَ
قَآئِلٞ مِّنۡهُمۡ لَا تَقۡتُلُواْ يُوسُفَ وَأَلۡقُوهُ فِي غَيَٰبَتِ ٱلۡجُبِّ
يَلۡتَقِطۡهُ بَعۡضُ ٱلسَّيَّارَةِ إِن كُنتُمۡ فَٰعِلِينَ ١٠
Qola Qo’ilun Minhum La
Taq’tulu Yusufa Wa ‘Alquhu Fi Ghayabati Al-Jubbi Yaltaqit’hu Ba’dua
As-Syayyaroti In Kuntum Fa’ilina.
10. Seorang diantara mereka
berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar
sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak
berbuat"
قَالُواْ
يَٰٓأَبَانَا مَالَكَ لَا تَأۡمَ۬نَّا عَلَىٰ يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُۥ لَنَٰصِحُونَ
١١
Qolu Ya ‘Abaana Ma Laka
La Ta’manna ‘Ala Yusufa Wa ‘Inna Lahu Lanaasihuna.
11. Mereka berkata: "Wahai
ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya
أَرۡسِلۡهُ
مَعَنَا غَدٗا يَرۡتَعۡ وَيَلۡعَبۡ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ١٢
‘Arsilhu Ma’ana Godan
Yarta’ Wa Yal’ab Wa Inna Lahu Lahaafidzuna.
12. Biarkanlah dia pergi
bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main,
dan sesungguhnya kami pasti menjaganya"
قَالَ
إِنِّي لَيَحۡزُنُنِيٓ أَن تَذۡهَبُواْ بِهِۦ وَأَخَافُ أَن يَأۡكُلَهُ ٱلذِّئۡبُ
وَأَنتُمۡ عَنۡهُ غَٰفِلُونَ ١٣
Qola Inni Layahzununi
An Tadzhabuu Bihi Wa ‘Akhofu ‘An
Ya’kulahu Ad-Dhi’bu Wa Antum ‘Anhu Ghofiluna.
13. Berkata Ya´qub:
"Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku
khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari
padanya"
قَالُواْ
لَئِنۡ أَكَلَهُ ٱلذِّئۡبُ وَنَحۡنُ عُصۡبَةٌ إِنَّآ إِذٗا لَّخَٰسِرُونَ ١٤
Qolu La’in Akalahu
Ad-Dhi’bu Wa Nahnu ‘Usbatun Inna Idza
Lakhosiruna.
14. Mereka berkata: "Jika
ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya
kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi"
فَلَمَّا
ذَهَبُواْ بِهِۦ وَأَجۡمَعُوٓاْ أَن يَجۡعَلُوهُ فِي غَيَٰبَتِ ٱلۡجُبِّۚ
وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡهِ لَتُنَبِّئَنَّهُم بِأَمۡرِهِمۡ هَٰذَا وَهُمۡ لَا
يَشۡعُرُونَ ١٥
Falamma Dzahabu Bihi Wa
‘Ajma’u An Yaj’aluhu Fi Ghoyaabati Al-Hubbi Wa Awhaina ‘Ilaihi Latunabbi’annahum
Bi’amrihim Hadza Wa Hum La Yas’uruna.
15. Maka tatkala mereka
membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia),
dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf:
"Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini,
sedang mereka tiada ingat lagi"
وَجَآءُوٓ
أَبَاهُمۡ عِشَآءٗ يَبۡكُونَ ١٦
Wa Jaa’u ‘Abahum
‘Isya’an Yabkuna.
16. Kemudian mereka datang
kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis
SURAT
MARYAM
بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
كٓهيعٓصٓ
١
Kaaf
Haa Yaa ´Ain Shaad
1. Kaaf Haa Yaa ´Ain Shaad
ذِكۡرُ
رَحۡمَتِ رَبِّكَ عَبۡدَهُۥ زَكَرِيَّآ ٢
Dzikru
Rohmati Robbika ‘Abdahu Zakariyya.
2. (Yang dibacakan ini adalah)
penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria
إِذۡ
نَادَىٰ رَبَّهُۥ نِدَآءً خَفِيّٗا ٣
Idz
Nadaa Robbahu Nida’an Khofiyyan.
3. yaitu tatkala ia berdoa
kepada Tuhannya dengan suara yang lembut
قَالَ
رَبِّ إِنِّي وَهَنَ ٱلۡعَظۡمُ مِنِّي وَٱشۡتَعَلَ ٱلرَّأۡسُ شَيۡبٗا وَلَمۡ
أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيّٗا ٤
Qola
Robbi ‘Inni Wahana Al-Adzmu Minni Wa’Isyta’ala Ar-Ra’su Syai’ban Wa Lam ‘Akun
Bidu’aa’ika Robbi Syaqiyyan.
4. Ia berkata "Ya Tuhanku,
sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku
belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku
وَإِنِّي
خِفۡتُ ٱلۡمَوَٰلِيَ مِن وَرَآءِي وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا فَهَبۡ لِي مِن
لَّدُنكَ وَلِيّٗا ٥
Wa
‘Inni Khiftu Al-Mawaliya Min Waro’i Wa Kanat Imra’ati ‘Aqiron Fahab Li Min
Ladunka Waliyyan
5. Dan sesungguhnya aku
khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera
يَرِثُنِي
وَيَرِثُ مِنۡ ءَالِ يَعۡقُوبَۖ وَٱجۡعَلۡهُ رَبِّ رَضِيّٗا ٦
Yarisuni
Wa Yarisu Min ‘Ali Ya’kuba Waj’alhu Robbi Rodiyyan.
6. yang akan mewarisi aku dan
mewarisi sebahagian keluarga Ya´qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang
yang diridhai"
يَٰزَكَرِيَّآ
إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسۡمُهُۥ يَحۡيَىٰ لَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ مِن قَبۡلُ
سَمِيّٗا ٧
Ya
Zakariyya Inna Nubassiruka Bigulamin Ismuhu Yahya Lam Naj’allahu Min Qoblu
Samiyyan.
7. Hai Zakaria, sesungguhnya
Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya
Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan
dia
قَالَ
رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا وَقَدۡ بَلَغۡتُ
مِنَ ٱلۡكِبَرِ عِتِيّٗا ٨
Qola
Robbi AnnA Yakunu Li Gulamun Wa Kanat Imro’ati ‘Aqiron Wa Qod Balagtu Min
Al-Kibari ‘Itiyyan.
8. Zakaria berkata: "Ya
Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang
mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua"
قَالَ
كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞ وَقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِن قَبۡلُ
وَلَمۡ تَكُ شَيۡٔٗا ٩
Qola
Kadzalika Qola Robbuka Huwa ‘Alayya Hayyinun Wa Qod Kholaqtuka Min Qoblu Wa Lam
Taku Syai’an.
9. Tuhan berfirman:
"Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku;
dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu
itu) belum ada sama sekali"
قَالَ
رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ
لَيَالٖ سَوِيّٗا ١٠
Qola
Robbij’al Li ‘Ayatan Qola ‘Ayatuka Al’la Tukallima An-Nasa Salasa Layalin
Sawiyyan.
10. Zakaria berkata: "Ya
Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu
ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam,
padahal kamu sehat"
فَخَرَجَ
عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ مِنَ ٱلۡمِحۡرَابِ فَأَوۡحَىٰٓ إِلَيۡهِمۡ أَن سَبِّحُواْ
بُكۡرَةٗ وَعَشِيّٗا ١١
Fa
Khoroja Ala Qoumihi Minal Mihrobi
Fi’Auha ‘Ilaihim An Sabbihu Bukrotan Wa ‘Asyiyyan.
11. Maka ia keluar dari mihrab
menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih
di waktu pagi dan petang
يَٰيَحۡيَىٰ
خُذِ ٱلۡكِتَٰبَ بِقُوَّةٖۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِيّٗا ١٢
Ya
Yahya Khudzi Al-Kitaba Bi Quwwatin Wa
‘Atainahu Al-Hukma Shobiyyan.
12. Hai Yahya, ambillah Al
Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah
selagi ia masih kanak-kanak
وَحَنَانٗا
مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةٗۖ وَكَانَ تَقِيّٗا ١٣
Wa
Hananan Min Ladunna Wa Zakatan Wa Kana Taqiyyan.
13.
dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa).
Dan ia adalah seorang yang bertakwa
وَبَرَّۢا
بِوَٰلِدَيۡهِ وَلَمۡ يَكُن جَبَّارًا عَصِيّٗا ١٤
Wa
Barron Biwalidaihi Wa Lam Yakun Jabbaron ‘Ashiyyan.
14. dan seorang yang berbakti
kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka
وَسَلَٰمٌ
عَلَيۡهِ يَوۡمَ وُلِدَ وَيَوۡمَ يَمُوتُ وَيَوۡمَ يُبۡعَثُ حَيّٗا ١٥
Wa
Salamun ‘Alaihi Yauma Wulida Wa Yauma Yamutu Wa Yauma Yub’atsu Hayyan.
15. Kesejahteraan atas dirinya
pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia
dibangkitkan hidup kembali
SURAT LUKMAN
Ayat 12-14
وَلَقَدۡ
ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ
فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٞ
١٢
Wa
Laqod ‘Ataina Luqmana Al-Hikmata ‘Anisykur Lillahi, Wa Man Yaskur Fainnama
Yasykuru Linafsihi, Wa Man Kafara Fainna Allaha Ghoniyyun Hamidun.
12. Dan sesungguhnya telah Kami
berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan
barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji"
وَإِذۡ
قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ
إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣
Wa
Idz Qola Luqmanu Li’ibnihi Wa Huwa Ya’idzuhu, Ya Bunayya La Tusyrik Billahi,
Inna As-Syirka Ladzulmun Adzimun.
13. Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"
وَوَصَّيۡنَا
ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ
فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ ١٤
Wa
Wasshoina Al-Insana Biwalidaihi Hamalathu Ummuhu Whnan Ala Wahnin Wa fisholuhu
Fi Amaini Anisykur LI Wa Liwalidaika Ilayya Al-Mashiru.
14. Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu
SURAT AL-INSYIRAH
بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
أَلَمۡ
نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ ١
Alam
Nasyroh Laka Shod’roka.
1. Bukankah Kami telah
melapangkan untukmu dadamu?
وَوَضَعۡنَا
عَنكَ وِزۡرَكَ ٢
Wa
Wadho’na ‘Anka Wizroka.
2. dan Kami telah menghilangkan
daripadamu bebanmu
ٱلَّذِيٓ
أَنقَضَ ظَهۡرَكَ ٣
Alladzi
‘Angqodho Dzoh’roka.
3. yang memberatkan punggungmu
وَرَفَعۡنَا
لَكَ ذِكۡرَكَ ٤
Wa
Rofa’na Laka Dzik’roka.
4. Dan Kami tinggikan bagimu
sebutan (nama)mu
فَإِنَّ
مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا ٥
Fa
Inna Ma’a Al-Usri Yusro.
5. Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan
إِنَّ
مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا ٦
Inna
Ma’a Al-Usri Yusro.
6. sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan
فَإِذَا
فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ ٧
Fa
Idza Farog’ta Fansob.
7. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain
وَإِلَىٰ
رَبِّكَ فَٱرۡغَب ٨
Wa
Ila Robbika Fargob.
8. dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap
SURAT AL-FIL
بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
أَلَمۡ
تَرَ كَيۡفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصۡحَٰبِ ٱلۡفِيلِ ١
Alam
Taro Kaifa Fa’ala Robbuka Bi ‘Ashabi Al-Fili.
1. Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah
أَلَمۡ
يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِي تَضۡلِيلٖ ٢
Alam
Yaj’al Kaidahum Fi Tadhlili.
2. Bukankah Dia telah
menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia
وَأَرۡسَلَ
عَلَيۡهِمۡ طَيۡرًا أَبَابِيلَ ٣
Wa
Arsala ‘Alaihim Toiron Ababili.
3. dan Dia mengirimkan kapada
mereka burung yang berbondong-bondong
تَرۡمِيهِم
بِحِجَارَةٖ مِّن سِجِّيلٖ ٤
Tarmihim
Bi Hijarotin Min Sijjili.
4. yang melempari mereka dengan
batu (berasal) dari tanah yang terbakar
فَجَعَلَهُمۡ
كَعَصۡفٖ مَّأۡكُولِۢ ٥
Faja’alahum
Ka’ashfim Ma’kuli.
5. lalu Dia menjadikan mereka
seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
SURAT
AL-QADAR
بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
إِنَّآ
أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١
Inna
Anzalnahu Fi Lailati Al-Qodr.
1. Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
وَمَآ
أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ ٢
Wa
Ma ‘Adroka Ma Lailatu Al-Qodr.
2. Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu
لَيۡلَةُ
ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ ٣
Lailatu
Al-Qodri Khoirum Min Alfi Syahrin.
3. Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan
تَنَزَّلُ
ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ ٤
Tanazzalu
Al-Mala’ikatu War Ar-Ruhu Fiha Bi Idzni Robbihim Min Kulli Amrin.
4. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan
سَلَٰمٌ
هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥
Salamun
Hiya Hatta Mat’la’il Al-Fajri.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar
SURAT AL-MUKMINUN
AYAT 1-9
قَدۡ
أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ١
Qod
Aflaha Al-Mukminun.
1. Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman
ٱلَّذِينَ
هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ ٢
Alladzina
Hum Fi Sholatihim Khosyi’una.
2. (yaitu) orang-orang yang
khusyu´ dalam sembahyangnya
وَٱلَّذِينَ
هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ ٣
Walladzina
Hum Anil Al-Lagwi Mu’riduna.
3. dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna
وَٱلَّذِينَ
هُمۡ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ ٤
Walladzina
Hum Liz Az-Zakati Fa’iluna.
4. dan orang-orang yang
menunaikan zakat
وَٱلَّذِينَ
هُمۡ لِفُرُوجِهِمۡ حَٰفِظُونَ ٥
Walladzina
Hum Lifurujihim Hafidzuna.
5. dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya
إِلَّا
عَلَىٰٓ أَزۡوَٰجِهِمۡ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُمۡ فَإِنَّهُمۡ غَيۡرُ
مَلُومِينَ ٦
Illa
Ala Azwajihim Aw Ma Malakat ‘Aimanuhum Fa’innahum Ghoiru Malumin.
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela
فَمَنِ
ٱبۡتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡعَادُونَ ٧
Famanib
Tgo Waro’a Dzalika Fa’ulaika Humul Adun.
7. Barangsiapa mencari yang di
balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas
وَٱلَّذِينَ
هُمۡ لِأَمَٰنَٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٰعُونَ ٨
Walladzina
Hum Li’Amanatihim Wa Ahdihim Ro’un.
8. Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya
وَٱلَّذِينَ
هُمۡ عَلَىٰ صَلَوَٰتِهِمۡ يُحَافِظُونَ ٩
Walladzina
Hum Ala Sholawatihim Yuhafidzun.
9. dan orang-orang yang
memelihara sembahyangnya
0 komentar:
Posting Komentar